Tidak ada perpisahan yg menyenangkan bukan?
Walaupun perpisahan itu sudah tertebak akan terjadi sebelumnya.
Perpisahan yg entah dengan kalimat baik maupun buruk, sama saja, tidak ada yg menyenangkan dan menenangkan.
Namun hidup harus berlajut, kan?
Walaupun susah, walaupun tertatih, yg patah akan tetap patah, tak ada pilihan lain selain melanjutkan hidup.
Iya hidup, "Hidup masing-masing".
Bedanya, aku melaluinya sendiri sekarang, tanpa dia.
Dan sebaliknya, dia akan melalui semuanya pula, namun kini dengan wanitanya.
Saat ini, entah aku harus benci atau bersikap biasa.
Yg aku tau hanya, aku sedang tidak baik-baik saja.
Hancur, iya.
Lemah, iya.
Sakit, iya.
Benar-benar sedang tidak baik-baik saja.
Mempercayai dia adalah cara terbesarku menyayangi seseorang, yg sulit untuk aku lakukan.
Terkadang aku bangga, aku merasa hebat bisa mempercayai orang karena aku merasa orang tersebut akan merasa tenang tanpa khawatir susah-susah meyakinkan aku, dan kami bisa saling menyayangi dengan tenang.
Jadi, jika terjadi seperti ini, aku tidak bisa menyalahkan dia sepenuhnya.
Ibaratnya, karena aku telah dikecewakan rasa percayaku sendiri, aku salah terlalu percaya.
Aku memang meyesal, tapi tidak pernah menyesali menyayangi dia.
Dia yg aku tau indah.
Pria yg lembut, tukang marah, tukang ngambek, tukang cemburu, semua yg dia lakukan demi kebaikanku.
Orang yg tidak pernah aku bayangkan akan menyakiti aku sesadis ini, haha.
Tapi tenang, yg aku bakal ingat bukan hal-hal yg tidak menyenangkan kok.
Tapi hal-hal yg yg kita lalui bersama, tawa, rindu, sendu, bahagia, semua yg baik.
Karena aku pernah berkata, "Aku sayang kamu yg didepanku, entah seperti apa dibelakangku, aku cuma tau kamu yg didepanku". Hehe.
Semoga waktu cepat berlalu, ya.
Agar aku bisa melangkah, sembari melihatmu bahagia.
Mungkin aku akan mengalami sakit yg amat parah, tapi aku tetap akan berusaha bahagia.
Karena sayang terbesar adalah mampu melepaskan seseorang yg disayang agar bahagia meski tidak bersama.
Baik-baik, kamu.
Jangan melakukan hal-hal buruk, sudah bukan waktumu.
Ini waktumu untuk menetap.
"Kita adalah dua orang bodoh yg berharap selalu disayang dan dirindu, maka aku berdoa agar wanitamu mampu menjaga dan menemanimu sampai nanti, sampai garis akhir.".
Bahagia, Ariesku.
Aku memang hancur, tapi tidak akan mampu membencimu.
Hasta La Vista.
Kamu akan tetap tumbuh dimemoriku.
Sebagai kenangan yg indah, diawal 2019 ku hingga sekarang..
Aku pamit.
Assallammualaikum.
:)